Penyakit Meniere adalah gangguan yang menyerang telinga bagian dalam dan
spontan menyebabkan vertigo, dibarengi dengan gangguan pendengaran yang
fluktuatif, telinga berdenging (tinnitus), dan rasa tekanan di telinga.
Pada kebanyakan kasus, penyakit Meniere hanya mempengaruhi satu telinga
saja.
Orang-orang pada usia 40-an dan 50-an lebih berisiko
memiliki penyakit ini dibandingkan kelompok usia lainnya, tetapi
penyakit ini bisa juga terjadi pada siapa saja, bahkan anak-anak.
Gejala
Tanda-tanda dan gejala utama dari penyakit Meniere adalah:
1.
Vertigo yang berulang. Vertigo adalah sensasi yang mirip dengan
pengalaman ketika tubuh berputar cepat beberapa kali dan tiba-tiba
berhenti. Tubuh akan merasa seolah-olah ruangan berputar dan kehilangan
keseimbangan.
Episode vertigo terjadi tanpa peringatan dan
biasanya berlangsung selama 20 menit sampai dua jam atau lebih, bahkan
hingga 24 jam. Vertigo yang berat dapat menyebabkan mual dan muntah.
2.
Gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran pada penyakit Meniere dapat
berfluktuasi, terutama pada permulaan penyakit. Kebanyakan penderita
Meniere mengalami gangguan pendengaran permanen akhirnya.
3.
Tinnitus. Tinnitus adalah suara dering, mendengung, meraung, bersiul
atau mendesis di telinga. Pada penyakit Meniere, tinnitus sering
terdengar pada nada rendah.
4. Kepenuhan aural . Kepenuhan aural adalah perasaan penuh atau tekanan dalam telinga.
Gejala
penyakit Meniere dimulai dengan perasaan penuh di telinga, kemudian
terjadi tinnitus dan penurunan fungsi pendengaran diikuti dengan vertigo
yang berat disertai mual dan muntah. Gejala ini bisa berlangsung dua
sampai tiga jam.
Tingkat keparahan, frekuensi, dan durasi
gangguan bervariasi, terutama pada awal penyakit. Sebagai contoh, bisa
saja hanya muncul gejala vertigo berat yang sering, sedangkan gejala
lainnya hanya ringan.
Atau bisa saja vertigo dan kehilangan
pendengaran yang dialami hanya ringan dan jarang, namun tinnitus yang
lebih sering mengganggu.
Penyebab
Penyebab
dari penyakit Meniere masih belum diketahui dengan jelas. Tampaknya
penyakit ini merupakan akibat volume atau komposisi cairan di telinga
bagian dalam yang tidak normal.
Telinga bagian dalam dihubungkan
oleh rongga yang disebut labirin. Bagian luar telinga bagian dalam
terbuat dari tulang yang disebut tulang labirin. Sedangkan di bagian
dalam adalah struktur membran lembut (labirin membranosa) yang bentuknya
seperti labirin tulang, namun sedikit lebih kecil.
Labirin membranosa berisi cairan (endolymph) dan dilapisi dengan rambut yang merespon gerakan cairan.
Agar
semua sensor di telinga bagian dalam berfungsi dengan baik, cairan
perlu mempertahankan volume, tekanan dan komposisi kimia tertentu.
Faktor-faktor yang mengubah cairan telinga bagian dalam dapat
menyebabkan penyakit Meniere.
Para ilmuwan telah mengusulkan sejumlah penyebab atau pemicu yang potensial, antara lain:
1. Jumlah cairan yang tidak tepat, mungkin karena penyumbatan atau kelainan anatomi
2. Respon imun yang abnormal
3. Alergi
4. Infeksi virus
5. Genetik
6. Cedera trauma pada kepala
Karena
tidak ada penyebab tunggal yang dapat diidentifikasi, kemungkinan
penyakit Meniere disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor tersebut.
Perawatan dan obat-obatan
Tidak
ada obat untuk penyakit Meniere, tetapi sejumlah cara dapat membantu
mengelola gejala-gejalanya. Penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan
penderita penyakit Meniere merespon terhadap pengobatan, meskipun
gangguan pendengaran jangka panjang sulit dicegah.
Obat untuk vertigo
Dokter mungkin meresepkan obat yang harus diambil selama vertigo untuk mengurangi parahnya gejala:
1.
Obat penyakit gerakan seperti meclizine (Antivert) atau diazepam
(Valium) dapat mengurangi sensasi berputar yang diakibatkan vertigo dan
membantu mengontrol mual dan muntah.
2. Obat anti mual seperti prometazin dapat mengontrol mual dan muntah selama mengalami vertigo.
Pengobatan jangka panjang
Dokter
akan meresepkan obat untuk memperlancar buang air kecil (diuretik)
seperti kombinasi obat triamterene dan hidroklorotiazid. Mengurangi
jumlah cairan tubuh dapat membantu mengatur volume cairan dan tekanan di
telinga bagian dalam.
Bagi sebagian orang, diuretik membantu mengendalikan tingkat keparahan dan frekuensi gejala penyakit Meniere.
Karena
obat diuretik menyebabkan lebih sering buang air kecil, tubuh bisa
kehabisan mineral tertentu. Jika meminum obat diuretik, pastikan setiap
minggu memakan tiga atau empat porsi ekstra makanan kaya kalium seperti
pisang, melon, jeruk, bayam dan ubi jalar.
Terapi dan prosedur noninvasif
Beberapa penderita Meniere dapat menjalani terapi dan prosedur noninvasif seperti:
1. Rehabilitasi.
Jika
mengalami masalah dengan keseimbangan tubuh selama mengalami ertigo,
rehabilitasi vestibular akan sangat membantu. Tujuan dari terapi ini
adalah untuk membantu tubuh dan otak mengembalikan kemampuan untuk
memproses informasi dengan benar.
2. Alat bantu pendengaran.
Dokter bisa merujuk ke audiolog untuk mendiskusikan apakah alat bantu pendengaran dapat menjadi pilihan terbaik.
3. Perangkat Meniett.
Perangkat
yang disebut generator pulsa Meniett memberikan tekanan ke saluran
telinga melalui tabung ventilasi. Pengobatan ini dilakukan di rumah tiga
kali sehari selama lima menit.
Suntikan obat ke telinga bagian tengah
Obat disuntikkan ke dalam telinga tengah dan kemudian diserap ke dalam telinga bagian dalam untuk memperbaiki gejala vertigo:
1.
Gentamisin, antibiotik yang meracuni ke telinga dalam, mengurangi
keseimbangan telinga. Metode ini sering berhasil mengurangi frekuensi
dan tingkat keparahan vertigo. Risikonya, terjadi gangguan pendengaran
lebih lanjut.
2. Steroid juga dapat membantu mengendalikan
serangan vertigo pada beberapa orang. Meskipun deksametason sedikit
kurang efektif dibanding gentamisin, deksametason lebih kurang berisiko.
Operasi
Jika
serangan vertigo yang berhubungan dengan penyakit Meniere sangat parah
dan perawatan lainnya tidak dapat membantu, operasi nampaknya menjadi
pilihan.
Prosedurnya meliputi:
1. Prosedur kantung Endolimfatik.
Kantung
endolimfatik berperan dalam mengatur kadar cairan telinga dalam.
Prosedur-prosedur bedah dapat mengurangi vertigo dengan mengurangi
produksi cairan atau meningkatkan penyerapan cairan.
2. Dalam dekompresi endolimfatik kantung, sebagian kecil tulang akan dihapus dari kantung endolimfatik.
Dalam
beberapa kasus, prosedur ini ditambah dengan penempatan shunt, yaitu
tabung yang mengalirkan cairan yang berlebihan dari telinga bagian
dalam.
3. Bagian vestibular saraf. Prosedur ini melibatkan
pemotongan saraf yang menghubungkan sensor keseimbangan dan gerakan
dalam telinga bagian dalam ke otak (saraf vestibular). Prosedur ini
biasanya mampu memperbaiki gangguan vertigo.
4. Labyrinthectomy.
Ahli
bedah menghapus sebagian atau seluruh telinga bagian dalam, sehingga
membebaskan alat keseimbangan dan fungsi pendengaran dari telinga yang
terkena. Prosedur ini dilakukan hanya jika sudah terjadi gangguan
pendengaran dekat atau total.
Sumber: mayoclinic
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar